RS-232 adalah
standard komunikasi serial antar periperal-periperal. Contoh paling sering kita
pakai adalah antara komputer dengan modem, komputer dengan computer, atau
computer dengan printer. Standar ini menggunakan beberapa piranti dalam
penerapannya, dan umumnya kita jumpai dalam bentuk DB-9 atau DB-25. Untuk
perangkat ini digunakan RS-232 DB-9, yang biasanya dipakai untuk serial port
pada komputer pribadi seperti yang dipakai untuk port mouse dan modem. Berikut adalah beberapa gambar yang mendukung mengenai komunikasi serial tersebut :
USB-RS232 yang digunakan (male)
Sambungan Rx-Tx DB9 male (rs-232) dan female (komputer/laptop)
Rangkaian minimum sistem ATMega 8535 beserta downloader (perhatikan yang diberi warna)
Rangkaian serial transfer dengan menggunakan USB RS-232 DB-9 dan IC Max232 (perhatikan Rx dan Tx)
Nomor Pin
|
Nama Sinyal
|
Simbol
|
Arah
|
1
|
Data
Carrier Detect
|
DCD
|
In
|
2
|
Received Data
|
RxD
|
In
|
3
|
Transmitted
Data
|
TxD
|
Out
|
4
|
Data Terminal
Ready
|
DTR
|
Out
|
5
|
Signal
Ground
|
SG
|
-
|
6
|
Data Set Ready
|
DSR
|
In
|
7
|
Request To
Send
|
RTS
|
Out
|
8
|
Clear To Send
|
CTS
|
In
|
9
|
Ring Indicator
|
RI
|
In
|
Keterangan gambar pada RS-232 DB-9
Keterangan
fungsi saluran pada RS-232 DB-9 :
1. Received Line Signal Detect, dengan saluran
ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukan ada data yang masuk.
2. Receive Data, digunakan DTE menerima data
dari DCE.
3. Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan
data ke DCE.
4. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE
memberitahukan kesiapan terminalnya.
5. Signal Ground, saluran ground.
6. Ring Indicator, pada saluran ini DCE
memberitahukan ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki hubungan dengannya.
7. Clear To Sent, dengan saluran ini DCE
memberitahukan bahwa DTE diijinkan mulai mengirimkan data.
8. Request To Sent, dengan saluran ini DCE
diminta mengirimkan data oleh DTE.
9. DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini
menunjukkan bahwa DCE sudah siap.
10. Untuk dapat menggunakan port serial kita perlu
mengetahui alamatnya.
Biasanya
tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. Base Address COM1
biasanya adalah 1016 (3F3H) dan COM2 biasanya 760 (2F8H). Alamat tersebut
adalah alamat yang biasa digunakanakan tetapi tergantung dari komputer yang
digunakan. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat pada peta memory tempat
menyimpan alamat tersebut, yaitu memory 0000.0400h untuk base address COM1 dan
memory 0000.0402h untuk base address COM2. Setelah kita mengetahui base
addressnya, maka kita dapat menentukan alamat register-register yang digunakan
untuk komunikasi port serial ini.
Nama
Register
|
COM1
|
COM2
|
TX Buffer
|
3F8h
|
2F8h
|
RX Buffer
|
3F8h
|
2F8h
|
Boud rate
Division Latch LSB
|
3F8h
|
2F8h
|
Boud rate
Division Latch MSB
|
3F9H
|
2F9h
|
Interupt
Enable Register
|
3F9H
|
2F9h
|
Interupt
Identification Register
|
3FAh
|
2FAh
|
Line
Control Register
|
3FBh
|
2FBh
|
Modem
Control Register
|
3FCh
|
2FCh
|
Line Status
Register
|
3FDh
|
2FDh
|
Modem
Status Register
|
3Feh
|
2FEh
|
Register komunikasi port serial
Keterangan mengenai fungsi
register-register tersebut adalah sebagai berikut :
1. TX Buffer, digunakan untuk menampung dan
menyimpan data yang akan dikirim ke port serial.
2. RX Buffer, digunakan untuk menampung dan
menyimpan data dari DCE.
3. Baud rate Divisor Latch LSB, digunakan untuk
menampung byte bobot rendah untuk pembagi pulsa pada IC UART agar didapatkan
baud rate yang tepat.
4. Baud rate Divisor Latch MSB, digunakan untuk
menampung byte bobot rendah untuk pembagi pulsa pada IC UART sehingga total
angka pembagi adalah 4 byte yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh.
Baud
Rate (bit/detik)
|
Angka
Pembagi
|
300
|
0180h
|
600
|
0C00h
|
1200
|
0060h
|
1800
|
0040h
|
2400
|
0030h
|
4800
|
0018h
|
9600
|
000Ch
|
angka
pembagi yang sering digunakan
Sebagai
catatan, register Baud Rate Divisor Latch ini bisa diisi jika bit 7 pada
register Line Control Register diisi 1.